Trend: Bullish
Harga emas (XAU/USD) mengalami pemulihan dari penurunan sebelumnya dalam sesi perdagangan hari Senin dan kembali mencatat kenaikan di sesi Amerika Utara. Logam mulia ini bergerak mendekati level tertinggi sepanjang masa di atas $2.800, didorong oleh pelemahan Dolar AS (USD) yang memangkas sebagian keuntungannya.
Analisis Teknikal XAUUSD
Berdasarkan kombinasi pola candlestick dan indikator Moving Average yang terbentuk saat ini, tren bullish kembali menunjukkan kekuatan pada XAUUSD. Proyeksi pergerakan harga emas untuk hari ini berpotensi naik hingga level $2.830. Namun, apabila terjadi reversal, harga dapat terkoreksi turun hingga ke level $2.794 sebagai target terdekatnya.
Faktor Fundamental yang Mempengaruhi XAUUSD
Kenaikan harga emas saat ini dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, termasuk ketegangan geopolitik dan kebijakan ekonomi AS. Pemberlakuan tarif oleh Presiden AS Donald Trump terhadap negara-negara mitra dagang seperti Tiongkok dan negara-negara Amerika Utara telah meningkatkan permintaan terhadap aset safe-haven seperti emas. Akibatnya, harga XAUUSD melonjak mendekati level tertinggi sejarahnya di $2.830.
Namun, di sisi lain, penguatan Dolar AS membatasi kenaikan emas lebih lanjut. Pada saat berita ini ditulis, Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur kekuatan USD terhadap enam mata uang utama, mengalami koreksi setelah sebelumnya menguat mendekati level 109,90, masih 0,6% lebih tinggi dari penutupan sebelumnya.
Fokus Investor: Data Nonfarm Payrolls (NFP) AS
Pekan ini, investor akan menantikan rilis data Nonfarm Payrolls (NFP) AS untuk bulan Januari yang dijadwalkan pada akhir minggu. Data ini sangat penting karena akan memengaruhi ekspektasi pasar terkait kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed). Jika data menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja yang kuat, The Fed mungkin akan mempertahankan suku bunga tinggi dalam kisaran 4,25%-4,50%, yang dapat menekan harga emas lebih lanjut.
Dampak Geopolitik terhadap Harga Emas
Selain faktor ekonomi, ketegangan geopolitik juga berkontribusi pada volatilitas harga emas. Kantor Staf Gabungan Jepang (JSO) melaporkan bahwa sepasang pembom Tu-95 Rusia, dikawal oleh dua pesawat tempur Rusia, melakukan penerbangan selama delapan jam di atas Laut Okhotsk dan Laut Jepang pada hari Kamis. Ketegangan geopolitik seperti ini cenderung meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe-haven.
Saat ini, emas masih dalam tren bullish dengan potensi kenaikan hingga $2.830, tetapi harus diwaspadai risiko koreksi hingga level $2.794 jika terjadi reversal. Faktor utama yang mempengaruhi pergerakan harga emas adalah kebijakan moneter The Fed, dinamika pasar tenaga kerja AS, serta ketegangan geopolitik global. Para trader dan investor disarankan untuk tetap mencermati rilis data ekonomi utama dan sentimen pasar guna menentukan strategi trading yang optimal.