Cashback Rebate Dupoin $10/Lot otomatis ditransfer ke Akun Dompet anda setiap Close Order posisi trading

Welcome to Cashback Rebate Dupoin

www.CashbackDupoin.com adalah Master IB Dupoin dengan
Link Partner https://i.dupoin.vip/geCg9SG18


www.CashbackDupoin.com adalah Master IB Dupoin pemberi Cashback Rebate Terbesar di Indonesia dengan Perincian Rebate Sebagai Berikut:


Cashback Rebate Dupoin otomatis langsung ditransfer ke Akun Dompet anda setiap Close Order posisi trading.




Dupoin Indonesia

Broker Dupoin Indonesia berdiri sejak 2004, dengan minimal deposit $200 untuk memulai trading. Broker ini tidak menyediakan free swap kecuali ada promo khusus. Dengan fix rate minimal $1 = Rp 10.000 dan leverage maksimum 1:500, Anda dapat melakukan trading forex, logam, futures, dan saham.

Broker Dupoin menawarkan tipe akun Standard dengan minimal trading sebesar 0.01 lot. Fasilitas yang tersedia termasuk signal trading, dan Anda dapat menggunakan platform MetaTrader 5, aplikasi, serta web trader. Broker ini diatur oleh BAPPEBTI, ASPEBTINDO, KBI, dan BBJ/JFX, serta memudahkan proses deposit dan penarikan melalui semua bank di Indonesia."

Peringatan Resiko Trading !!

Perdagangan valas/Forex mempunyai risiko Tinggi dan mungkin tidak cocok untuk semua investor. Perdagangan dengan leverage menciptakan risiko tambahan dan kemungkinan kerugian. Kami menyarankan Anda untuk mempelajari trading forex dan berdagang di akun Demo sebelum memulai trading di akun nyata. Layanan Rebate kami hanya sebagai penyedia cashback dan tidak bertanggung jawab atas keputusan yang diambil oleh trader dan Pihak Broker. sinyal trading yang kami berikan merupakan analisa trading yang tidak 100% pasti profit, Bijaksana dalam trading, gunakan money management Stop loss atau cut loss untuk meminimalisir kerugian.

Analisa Teknikal GOLD 10 Februari 2025: Peluang Entry Buy & Sell

Analisa Market Gold Secara Teknikal

Secara teknikal, komoditas Gold saat ini berada pada posisi harga yang layak diperhitungkan untuk titik entry. 

Sebelum masuk ke analisa lebih dalam, mari simak gambar chart Gold pada Time Frame 1 Jam berikut:

(Tempatkan Gambar Chart Gold 1 Jam)

Dalam analisa ini, kita akan menggunakan pendekatan Price Action dan Tekanan Trader. Jika kita melihat tren pasar, Gold masih dalam kondisi bullish atau uptrend. Namun, penting untuk mengantisipasi kemungkinan pembalikan tren jika harga menembus area support utama atau mengalami konsolidasi harga.

Dari histori candle, terlihat peluang entry Buy lebih dominan karena tekanan Buyer (ditunjukkan oleh panjang candle hijau) perlahan-lahan mengangkat harga tanpa bisa diimbangi oleh tekanan Seller (panjang candle merah). Pola Higher Low yang terbentuk mengindikasikan bahwa Buyer masih mendominasi level-level harga tertentu. Namun, peluang Sell juga tetap terbuka dalam kondisi market ini.

Level Kunci Support & Resistance

  • Resistance Area: 2890.30 – 2878.48

  • Support Area: 2844.30 – 2832.48

Berikut adalah strategi setup entry yang dapat disesuaikan dengan gaya trading Anda:

1. Setup Entry Breakout Opportunity

  • Entry Buy: Jika harga close candle 1 Jam menembus batas atas Resistance Area (2890.30), maka peluang entry Buy terbaik dapat dipertimbangkan.

  • Entry Sell: Jika harga close candle 1 Jam menembus batas bawah Support Area (2832.48), maka peluang entry Sell terbaik dapat dipertimbangkan.

  • Cut Loss:

    • Untuk entry Buy, lakukan Cut Loss jika harga close candle 1 Jam berada di bawah batas bawah resistance area (<2878.48).

    • Untuk entry Sell, lakukan Cut Loss jika harga close candle 1 Jam berada di atas batas atas support area (>2844.30).

  • Risk Ratio: Minimal 1:1.

2. Setup Pullback Entry untuk Sell Position

  • Gunakan area resistance untuk menentukan titik pullback.

  • Jika harga close candle 1 Jam berada dalam area pullback, dapat mengambil posisi Sell.

  • Cut Loss: Jika harga close candle 1 Jam berada di atas batas atas area pullback (>2890.30).

  • Risk Ratio: Minimal 1:1.

3. Setup Pullback Entry untuk Buy Position

  • Gunakan area support untuk menentukan titik pullback.

  • Jika harga close candle 1 Jam berada dalam area pullback, dapat mengambil posisi Buy.

  • Cut Loss: Jika harga close candle 1 Jam berada di bawah batas bawah area pullback (<2832.48).

  • Risk Ratio: Minimal 1:1.

Gold masih berada dalam tren bullish, tetapi potensi pembalikan tetap ada jika harga menembus area support utama.

Peluang entry Buy lebih kuat berdasarkan tekanan Buyer dan pola Higher Low yang terbentuk.

Setup entry dapat dilakukan dengan strategi Breakout atau Pullback, disesuaikan dengan gaya trading masing-masing.

Selalu gunakan money management yang baik dan waspadai Fake Breakout Candle agar trading tetap sehat dan berkelanjutan.

Semoga analisa ini dapat menjadi referensi bagi Anda dalam trading Gold hari ini.

Happy Trading!

Share:

XAU/USD Masih Bullish Meski Terkoreksi, Target Potensi Naik ke $2.900

 


XAU/USD (GOLD)

  • Trend: Bullish

  • Timeframe: H1

Harga emas (XAU/USD) mengalami koreksi dalam perdagangan harian sesi Eropa pada hari Kamis setelah mencatat kenaikan selama lima hari berturut-turut dan mencapai rekor tertinggi sebelumnya. Pemulihan Dolar AS (USD) yang moderat dari level terendah lebih dari satu minggu serta sentimen risiko yang positif mendorong aksi profit-taking oleh para trader di tengah kondisi overbought.

Namun, secara fundamental, tren bullish XAU/USD masih kuat berdasarkan kombinasi candlestick dan indikator Moving Average. Proyeksi pergerakan harga menunjukkan potensi kenaikan hingga $2.900. Jika terjadi reversal, harga bisa terkoreksi turun ke area $2.880 sebagai target terdekat.


WTI (OIL)

  • Trend: Bearish

  • Timeframe: H4

Eksekutif perusahaan minyak pada hari Kamis mendesak agar jalur pelayaran melalui Laut Merah menuju Terusan Suez segera dibuka kembali setelah serangan oleh pemberontak Houthi yang didukung Iran dihentikan. Meskipun demikian, perusahaan-perusahaan minyak tetap waspada dalam memantau situasi pengiriman global.

Dari segi teknikal, tren bearish masih mendominasi pada WTI berdasarkan analisis candlestick dan Moving Average. Proyeksi harga WTI menunjukkan potensi penurunan hingga $68.5. Namun, jika terjadi rebound, harga bisa naik kembali ke level $71 sebagai target terdekat.


USD/JPY

  • Trend: Bearish

  • Timeframe: H4

Yen Jepang (JPY) mengalami tekanan jual setelah mencapai level tertinggi dalam hampir dua bulan terhadap Dolar AS pada Kamis pagi. Kekhawatiran bahwa Jepang akan menjadi target tarif perdagangan oleh pemerintahan AS serta sentimen risk-on menjadi faktor utama yang membebani JPY. Pemulihan moderat Dolar AS dari level terendah lebih dari satu minggu juga mendukung penguatan USD/JPY di atas pertengahan 153,00-an.

Secara teknikal, tren bearish masih dominan pada USD/JPY berdasarkan analisis candlestick dan Moving Average. Proyeksi harga menunjukkan potensi penurunan ke 149.5. Jika terjadi rebound, harga dapat kembali naik ke 153 sebagai target terdekat.


EUR/USD

  • Trend: Bullish

  • Timeframe: H4

EUR/USD mengalami pergerakan fluktuatif pada hari Kamis, sempat menguji sisi bawah sebelum kembali stabil di sekitar level 1.0400. Data Penjualan Ritel Pan-EU yang sesuai ekspektasi tidak memberikan dorongan signifikan bagi pembeli Euro. Sementara itu, para trader Dolar AS menunggu rilis data Nonfarm Payrolls (NFP) AS pada hari Jumat sebagai katalis utama.

Secara teknikal, tren bullish kembali terbentuk pada EUR/USD berdasarkan analisis candlestick dan Moving Average. Proyeksi harga menunjukkan potensi kenaikan ke 1.04600. Jika terjadi reversal, harga bisa turun hingga 1.02900 sebagai target terdekat.


DOW JONES (DOW)

  • Trend: Bullish

  • Timeframe: H4

Pasar saham AS mengalami sesi perdagangan yang berombak pada hari Kamis, dengan indeks Dow Jones tetap dalam tren bullish di tengah serangkaian laporan laba perusahaan dan berkurangnya kekhawatiran terkait konflik tarif global.

Secara teknikal, indikator Moving Average menunjukkan tren bullish yang masih kuat pada Dow Jones. Proyeksi harga untuk hari ini menunjukkan potensi kenaikan hingga 45.200. Jika terjadi reversal, harga bisa terkoreksi ke level 44.400 sebagai target terdekat.



Pasar keuangan menunjukkan dinamika yang beragam dengan emas (XAU/USD) masih dalam tren bullish menuju $2.900, sementara WTI (minyak) dan USD/JPY berada dalam tren bearish. EUR/USD dan Dow Jones cenderung menguat dengan proyeksi kenaikan lebih lanjut. Trader disarankan untuk tetap memperhatikan faktor fundamental dan teknikal sebelum mengambil keputusan trading.

Share:

Prediksi XAUUSD: Tren Bullish Didukung Sentimen Perang Dagang dan Faktor Ekonomi

Trend: Bullish

Timeframe: H1

Harga emas (XAU/USD) masih mencari arah setelah mencetak rekor tertinggi baru pada awal pekan. Pergerakan ini terjadi setelah Tiongkok membalas tarif yang diberlakukan oleh Amerika Serikat pada akhir pekan lalu. Beijing mengenakan tarif 15% pada impor energi AS senilai kurang dari $5 miliar, termasuk batubara dan gas alam cair (LNG), serta tarif 10% pada minyak dan peralatan pertanian Amerika. Selain itu, Tiongkok juga mulai menyelidiki Google atas dugaan pelanggaran antimonopoli. Akibatnya, pasar menunjukkan pola whipsaw dalam aksi harga hari Selasa, mencerminkan ketidakpastian terhadap dampak kebijakan ini.

Analisa Teknikal XAUUSD

Berdasarkan kombinasi candlestick dan indikator Moving Average yang terbentuk saat ini, tren bullish semakin mendominasi XAUUSD. Proyeksi pergerakan harga menunjukkan potensi kenaikan hingga mencapai 2875. Namun, jika terjadi reversal, harga emas dapat mengalami koreksi turun ke level 2813 sebagai target terdekat.

Pada hari Rabu, XAUUSD terus menguat mendekati level 2850 setelah Tiongkok menindaklanjuti tarif balasan terhadap Amerika Serikat. Tanggapan dari Tiongkok dianggap sebagai langkah "terukur dan tepat", yang bertujuan mengirim sinyal kepada Presiden AS Donald Trump tanpa meningkatkan ketegangan secara drastis. Tarif tersebut akan mulai berlaku pada 10 Februari, yang memberikan ruang bagi kedua negara untuk melakukan negosiasi lebih lanjut.

Faktor Fundamental yang Mempengaruhi XAUUSD

Selain dampak perang dagang, faktor ekonomi AS juga berperan dalam pergerakan emas:

  1. Keputusan Suku Bunga The Fed
    Menurut CME FedWatch Tool, peluang untuk mempertahankan suku bunga pada pertemuan 19 Maret sebesar 86,5%, dibandingkan dengan 13,5% untuk pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin. Jika suku bunga tetap stabil, emas bisa tetap berada dalam tren bullish sebagai aset lindung nilai.

  2. Data Lowongan Pekerjaan AS
    Laporan Survei Lowongan Pekerjaan dan Perputaran Tenaga Kerja (JOLTS) menunjukkan bahwa lowongan pekerjaan di AS mengalami penurunan terbesar dalam 14 bulan pada Desember. Jumlah lowongan turun 556.000 menjadi 7,6 juta, yang merupakan penurunan terbesar sejak Oktober 2023. Namun, tingkat perekrutan yang stabil dan rendahnya angka PHK menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja masih cukup kuat. Hal ini memberi sinyal bahwa Federal Reserve mungkin dapat menunda pemotongan suku bunga hingga pertengahan tahun.

  3. Komentar Ketua The Fed, Jerome Powell
    Dalam pernyataan terbaru, Powell mengatakan bahwa The Fed "tidak perlu terburu-buru dalam menyesuaikan kebijakan moneter." Ini mengindikasikan bahwa suku bunga mungkin akan tetap stabil dalam waktu dekat, yang dapat mendukung pergerakan bullish emas.

Kesimpulan

Dengan kombinasi sentimen geopolitik, kebijakan ekonomi, dan analisa teknikal, XAUUSD berpotensi melanjutkan tren bullish dalam jangka pendek. Target kenaikan berada di level 2875, sementara area support terdekat berada di sekitar 2813 jika terjadi koreksi. Pelaku pasar disarankan untuk tetap memantau perkembangan perang dagang antara AS dan Tiongkok serta kebijakan The Fed untuk menentukan langkah trading yang tepat.

Share:

Prospek XAUUSD: Tren Bullish Kembali Mendominasi di Tengah Dinamika Pasar

Trend: Bullish

Timeframe: H1

Harga emas (XAU/USD) mengalami pemulihan dari penurunan sebelumnya dalam sesi perdagangan hari Senin dan kembali mencatat kenaikan di sesi Amerika Utara. Logam mulia ini bergerak mendekati level tertinggi sepanjang masa di atas $2.800, didorong oleh pelemahan Dolar AS (USD) yang memangkas sebagian keuntungannya.

Analisis Teknikal XAUUSD

Berdasarkan kombinasi pola candlestick dan indikator Moving Average yang terbentuk saat ini, tren bullish kembali menunjukkan kekuatan pada XAUUSD. Proyeksi pergerakan harga emas untuk hari ini berpotensi naik hingga level $2.830. Namun, apabila terjadi reversal, harga dapat terkoreksi turun hingga ke level $2.794 sebagai target terdekatnya.

Faktor Fundamental yang Mempengaruhi XAUUSD

Kenaikan harga emas saat ini dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, termasuk ketegangan geopolitik dan kebijakan ekonomi AS. Pemberlakuan tarif oleh Presiden AS Donald Trump terhadap negara-negara mitra dagang seperti Tiongkok dan negara-negara Amerika Utara telah meningkatkan permintaan terhadap aset safe-haven seperti emas. Akibatnya, harga XAUUSD melonjak mendekati level tertinggi sejarahnya di $2.830.

Namun, di sisi lain, penguatan Dolar AS membatasi kenaikan emas lebih lanjut. Pada saat berita ini ditulis, Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur kekuatan USD terhadap enam mata uang utama, mengalami koreksi setelah sebelumnya menguat mendekati level 109,90, masih 0,6% lebih tinggi dari penutupan sebelumnya.

Fokus Investor: Data Nonfarm Payrolls (NFP) AS

Pekan ini, investor akan menantikan rilis data Nonfarm Payrolls (NFP) AS untuk bulan Januari yang dijadwalkan pada akhir minggu. Data ini sangat penting karena akan memengaruhi ekspektasi pasar terkait kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed). Jika data menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja yang kuat, The Fed mungkin akan mempertahankan suku bunga tinggi dalam kisaran 4,25%-4,50%, yang dapat menekan harga emas lebih lanjut.

Dampak Geopolitik terhadap Harga Emas

Selain faktor ekonomi, ketegangan geopolitik juga berkontribusi pada volatilitas harga emas. Kantor Staf Gabungan Jepang (JSO) melaporkan bahwa sepasang pembom Tu-95 Rusia, dikawal oleh dua pesawat tempur Rusia, melakukan penerbangan selama delapan jam di atas Laut Okhotsk dan Laut Jepang pada hari Kamis. Ketegangan geopolitik seperti ini cenderung meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe-haven.


Saat ini, emas masih dalam tren bullish dengan potensi kenaikan hingga $2.830, tetapi harus diwaspadai risiko koreksi hingga level $2.794 jika terjadi reversal. Faktor utama yang mempengaruhi pergerakan harga emas adalah kebijakan moneter The Fed, dinamika pasar tenaga kerja AS, serta ketegangan geopolitik global. Para trader dan investor disarankan untuk tetap mencermati rilis data ekonomi utama dan sentimen pasar guna menentukan strategi trading yang optimal.

Share:

XAU/USD Mengalami Koreksi Setelah Trump Umumkan Tarif Baru untuk Kanada & Meksiko

 

Analisis Teknikal dan Fundamental

XAU/USD (Emas)

  • Trend: Bearish

  • Timeframe: H1

Harga emas (XAU/USD) mencetak rekor tertinggi baru saat sesi AS dimulai pada hari Jumat. Di sisi geopolitik, pasar terguncang oleh pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengonfirmasi bahwa tarif 25% akan diberlakukan pada Kanada dan Meksiko, dua mitra dagang terbesar AS, mulai Sabtu. Selain itu, Trump mengancam akan memberlakukan tarif 100% pada negara-negara BRICS jika mereka mencoba menggantikan Dolar AS dengan mata uang baru dalam perdagangan internasional. Keputusan ini dapat memicu ketakutan inflasi dan meningkatkan volatilitas pasar.

Dari sisi teknikal, kombinasi candlestick dan indikator Moving Average menunjukkan bahwa tren bearish mulai menguat pada XAU/USD. Proyeksi harga hari ini menunjukkan potensi penurunan hingga 2745, namun jika harga mengalami rebound, maka kenaikan dapat mencapai 2815 sebagai target terdekat.


WTI (Minyak Mentah)

  • Trend: Bullish

  • Timeframe: H4

Harga minyak melonjak pada hari Senin setelah Presiden AS Donald Trump menerapkan tarif pada Kanada, Meksiko, dan China. Kebijakan ini meningkatkan kekhawatiran akan gangguan pasokan minyak mentah dari dua pemasok terbesar AS, meskipun prospek permintaan bahan bakar yang lebih rendah membatasi kenaikan harga.

Secara teknikal, kombinasi candlestick dan indikator Moving Average menunjukkan bahwa tren bullish semakin terbentuk pada WTI. Proyeksi harga hari ini mengindikasikan potensi kenaikan hingga 75, namun jika terjadi reversal, maka harga dapat turun hingga 71.8 sebagai target terdekat.


USD/JPY

  • Trend: Bullish

  • Timeframe: H4

Yen Jepang (JPY) mengalami aksi jual setelah Gubernur Bank of Japan (BoJ) Kazuo Ueda menyatakan bahwa inflasi inti masih berada sedikit di bawah target 2%. Selain itu, kenaikan imbal hasil obligasi Treasury AS dan sentimen pasar yang positif melemahkan JPY sebagai mata uang safe haven.

Dari segi teknikal, kombinasi candlestick dan indikator Moving Average menunjukkan tren bullish yang semakin terbentuk pada USD/JPY. Proyeksi harga hari ini menunjukkan potensi kenaikan hingga 156.6, namun jika terjadi reversal, maka harga dapat turun hingga 153.7 sebagai target terdekat.


EUR/USD

  • Trend: Bearish

  • Timeframe: H4

Pasangan mata uang EUR/USD mengalami tekanan jual signifikan pada hari Senin dan jatuh ke sekitar 1.0200, level terendah dalam tiga minggu terakhir selama awal sesi Asia. EUR/USD kini mendekati level terendah lebih dari dua tahun yang dicapai pada Januari, menunjukkan tren turun yang terus berlanjut.

Dari sisi teknikal, kombinasi candlestick dan indikator Moving Average mengonfirmasi tren bearish yang semakin kuat pada EUR/USD. Proyeksi harga hari ini menunjukkan potensi penurunan hingga 1.01800, namun jika terjadi rebound, maka harga dapat naik hingga 1.04100 sebagai target terdekat.


DOW JONES (DOW)

  • Trend: Bearish

  • Timeframe: H4

Pasar saham AS mengalami penurunan tajam pada hari Senin setelah kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump terhadap Kanada, Meksiko, dan China memicu kekhawatiran akan perang dagang yang lebih luas. Hal ini berdampak pada pertumbuhan ekonomi global dan meningkatkan volatilitas pasar saham.

Secara teknikal, indikator Moving Average menunjukkan bahwa tren bearish semakin menguat pada Dow Jones. Proyeksi harga hari ini menunjukkan potensi penurunan hingga 43,600, namun jika terjadi rebound, maka target kenaikan berada di 45,200.


Ketegangan perdagangan yang meningkat akibat kebijakan tarif AS berdampak langsung pada berbagai aset, termasuk emas, minyak, pasangan mata uang utama, dan indeks saham. XAU/USD dan EUR/USD menunjukkan tren bearish, sementara WTI, USD/JPY, dan Dow Jones mengalami volatilitas tinggi dengan kemungkinan pergerakan signifikan. Trader disarankan untuk memperhatikan faktor fundamental dan teknikal sebelum mengambil keputusan trading.

Share:

Emas Capai Rekor Tertinggi, Ketegangan The Fed dan Trump Dorong Tren Bullish

 

XAUUSD / GOLD

Trend: Bullish
Timeframe: H1

Harga emas kembali mencetak rekor tertinggi di tengah meningkatnya permintaan aset safe haven akibat ketidakpastian geopolitik dan kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi global. Rencana tarif baru oleh Presiden AS Donald Trump semakin memperkuat daya tarik emas sebagai instrumen lindung nilai, dengan harga emas spot naik ke rekor tertinggi $2.798,40 per troy ons pada Kamis (30/1). Ini menandai awal yang kuat untuk tahun 2025 setelah mencatat kinerja tahunan terbaik sejak 2010.

Analisis Teknis XAUUSD

Berdasarkan kombinasi pola candlestick dan indikator Moving Average yang terbentuk saat ini, tren bullish semakin dominan pada XAUUSD. Proyeksi pergerakan harga emas hari ini menunjukkan potensi kenaikan hingga $2.825. Namun, jika terjadi reversal, harga berisiko turun hingga $2.773 sebagai target terdekatnya.

Faktor-Faktor Pendorong Kenaikan Harga Emas

1. Ketegangan antara The Fed dan Trump

Sentimen bullish pada emas semakin diperkuat oleh meningkatnya ketegangan antara Ketua The Fed Jerome Powell dan Presiden AS Donald Trump setelah pertemuan The Fed pada Rabu (29/1). Ketidakpastian seputar kebijakan tarif impor yang direncanakan oleh pemerintahan Trump dipandang sebagai faktor pemicu inflasi dan ketegangan perdagangan global, sehingga meningkatkan permintaan emas sebagai aset lindung nilai.

2. Dukungan dari Bank Sentral Global

Permintaan emas yang tinggi dari bank sentral, terutama Bank Rakyat Tiongkok (PBOC), juga menjadi faktor utama kenaikan harga. PBOC terus menambah cadangan emasnya selama setahun terakhir, meskipun harga emas telah meningkat tajam. Langkah ini dianggap sebagai strategi jangka panjang Tiongkok dalam mendiversifikasi cadangan devisanya dan berpotensi memberikan dorongan lebih lanjut terhadap harga emas dalam beberapa bulan mendatang.


Dengan ambang batas psikologis $3.000 yang semakin mendekat, investor terus memantau pergerakan emas sebagai aset pelindung terhadap ketidakstabilan ekonomi dan politik global. Kenaikan harga emas saat ini dipengaruhi oleh kombinasi ketidakpastian geopolitik, kebijakan ekonomi AS, serta aksi akumulasi emas oleh bank sentral dunia.

Untuk para trader dan investor, memahami faktor-faktor ini dapat membantu dalam menentukan strategi trading yang lebih optimal, terutama dalam menghadapi volatilitas pasar yang tinggi di tahun 2025.

Share:

Analisa Teknikal GOLD 30 Januari 2025: Peluang Entry dan Strategi Trading

Secara teknikal, harga emas (GOLD) saat ini berada dalam posisi yang menarik untuk diperhitungkan sebagai titik entry. 

Sebelum melakukan analisa lebih lanjut, mari simak grafik GOLD pada time frame 1 jam berikut ini.

Analisa Trend dan Tekanan Trader

Dengan menggunakan analisa Price Action (Tekanan Trader), dapat kita lihat bahwa saat ini GOLD masih berada dalam tren bullish atau uptrend. Namun, penting untuk mengantisipasi kemungkinan pembalikan tren jika harga menembus area support yang telah ditentukan atau memasuki fase konsolidasi.

Jika kita mengamati histori candlestick, tekanan buyer (ditandai dengan panjang candle hijau) secara perlahan terus mendorong harga naik tanpa adanya perlawanan signifikan dari tekanan seller (panjang candle merah). Ini mengindikasikan bahwa buyer masih mendominasi pasar dan membentuk higher low. Meskipun begitu, peluang sell tetap dapat ditemukan dalam pergerakan harga GOLD.

Level Support dan Resistance Penting

  • Resistance Area: 2780.14 – 2772.62

  • Support Area: 2754.27 – 2747.28

Dari data ini, kita dapat menyusun strategi entry berdasarkan breakout maupun pullback.

Strategi Entry Breakout

  1. Entry Buy: Jika harga close candle 1 jam berhasil menembus batas atas resistance area (2780.14), maka bersiaplah mencari posisi entry buy terbaik.

  2. Entry Sell: Jika harga close candle 1 jam berhasil menembus batas bawah support area (2747.28), maka bersiaplah mencari posisi entry sell terbaik.

  3. Stop Loss:

    • Untuk entry buy, cut loss jika harga close candle 1 jam berada di bawah batas bawah resistance area (<2772.62).

    • Untuk entry sell, cut loss jika harga close candle 1 jam berada di atas batas atas support area (>2754.27).

  4. Risk Ratio: Minimal 1:1 untuk menjaga manajemen risiko yang baik.

Strategi Entry Pullback

  1. Setup Pullback untuk Sell:

    • Gunakan area resistance sebagai acuan.

    • Jika harga close candle 1 jam berada dalam area pullback, maka dapat mengambil posisi sell.

    • Cut loss jika harga close candle 1 jam berada di atas batas atas area pullback (>2780.14).

    • Terapkan risk ratio minimal 1:1 sesuai strategi trading Anda.

  2. Setup Pullback untuk Buy:

    • Gunakan area support sebagai acuan.

    • Jika harga close candle 1 jam berada dalam area pullback, maka dapat mengambil posisi buy.

    • Cut loss jika harga close candle 1 jam berada di bawah batas bawah area pullback (<2747.28).

    • Gunakan risk ratio minimal 1:1 agar manajemen risiko tetap terjaga.

Selalu gunakan money management yang baik untuk menjaga ketahanan modal.

Waspadai potensi fake breakout candle yang bisa menjebak trader.
Pastikan melakukan konfirmasi tambahan sebelum mengambil posisi entry.

Semoga analisa ini dapat menjadi referensi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan trading Anda. Happy trading!

Share:

Popular Posts